TUGAS PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN
BUDI DAYA IKAN SIDAT
(Anguilla bicolor)
DISUSUN OLEH :
1.
ANDREANTO
2.
APRILIA
DIAN PERTIWI
3.
ILHAM
KURNIAWAN
4.
MAZIYATUL
HUSNA
5.
RAISA
ALMA MASKHA
6.
ULUL
ALBAB
7.
VENA
OMI HARTINI
8.
YULIALATUL
ADHIYAH
KELAS XI MIIA 1
SMA NEGERI 1 BATANG
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan Makalah Prakarya & Kewirausahaan yang berjudul Budidaya
Ikan Sidat dengan lancar. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan guru kepada kami. Selain itu, dapat
menambah wawasan kami dalam bidang Prakarya & Kewirausahaan khususnya
budidaya ikan.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam membantu
kami menyusun laporan ini. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu kami minta maaf apabila
masih kurang dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan yang kami buat
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Batang, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I :
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
dan Manfaat
Bab II :
Pembahasan
A.
Ikan
Sidat
B.
Budidaya
Ikan Sidat
Bab III :
Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, tidak terhitung kekayaan yang
terdapat di indonesia ini. Kekayaan itu sampai sekarang belum di maksimalkan
oleh sumber daya manusia yang ada termasuk dalam dunia perikanan. Tidak dapat
di pungkiri bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan wilayah perairan
daripada wilayah daratan, tetapi Indonesia belum bisa memanfaatkan semua sumber
daya yang ada tersebut.
Permintaan dan kebutuhan ikan sekarang ini terus meningkat yang di iringi
dengan kesadaran akan pola hidup sehat dan usaha untuk memenuhi kebutuhan
protein untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu ketersediaan ikan semakin lama semakin menurun dikarenakan
masyarakat hanya berusaha menangkap tanpa berfikir untuk membudidayakan.Oleh karena
itu dalam kesempatan ini kami akan mengulas tentang budidaya ikan sidat agar
nantinya ikan sidat ini tidak akan tergerus masa dan hanya tinggal sejarah.
Ikan sidat
merupakan ikan asli Indonesia yang terutama daerah penyebaran di samudra Indonesia. Ikan sidat mempunyai siklus hidup reproduksi yang unik
dan rumit, di mana ikan sidat dewasa yang telah matang gonad akan bermigrasi ke
laut dan berpijah di kedalaman laut lebih dari 300m. Setelah telur menetas,
larva sidat (leptocephalus) yang berbentuk seperti pita transparan, akan
terbawa oleh arus laut dan kembali ke perairan pantai. Sebelum memasuki
perairan pantai, larva akan bermetamorfosa menjadi glass eel dan siap tumbuh
dan berkembang di sungai. Maka dari daur ulang yang rumit itu yang jelas pada
fase tumbuh dan berkembang ikan ini di sungai atau air tawar maka membuat ikan
sidat ini membuat suatu peluang usaha yang berpotensi menghasilkan rupiah dan
dapat memenuhi kebutuhan akan permintaan yang ada sekarang.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu ikan sidat?
2.
Bagaimana
kelangsungan dan siklus hidup ikan sidat?
3.
Apa
saja potensi bisnis ikan sidat?
4.
Bagaimana
membudidayakan ikan sidat?
5.
Apa
saja manfaat ikan sidat?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Menambah
pengetahuan tentang budidaya ikan sidat
2.
Berbagi
ilmu kepada pembaca tentang budidaya ikan sidat
3.
Mengetahui
potensi bisnis ikan sidat
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Klasifikasi
Ikan Sidat
Menurut Nelson (1994) ikan sidat diklasifikasikan sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Subkelas : Neopterygii
Division : Teleostei
Ordo : Anguilliformes
Famili : Anguillidae
Genus : Anguilla
Species
: Anguilla spp.
2.
Morfologi
Ikan Sidat
Tubuh sidat berbentuk bulat memanjang, sekilas mirip dengan belut yang
biasa dijumpai di areal persawahan. Salah satu karakter/bagian tubuh sidat yang
membedakannya dari belut adalah keberadaan sirip dada yang relatif kecil dan
terletak tepat di belakang kepala sehingga mirip seperti daun telinga sehingga
dinamakan pula belut bertelinga. Bentuk tubuh yang memanjang seperti ular
memudahkan bagi sidat untuk berenang diantara celah-celah sempit dan lubang di
dasar perairan.
Panjang tubuh ikan sidat bervariasi tergantung jenisnya yaitu antara 50-125
cm. Ketiga siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor
menyatu. Selain itu terdapat sisik sangat kecil yang terletak di bawah kulit
pada sisi lateral. Perbedaan diantara jenis ikan sidat dapat dilihat antara
lain dari perbandingan antara panjang preanal (sebelum sirip dubur) dan
predorsal (sebelum sirip punggung), struktur gigi pada rahang atas, bentuk
kepala dan jumlah tulang belakang.
3. Daur Hidup Ikan Sidat
Daur hidup
ikan sidat dibagi menjadi 3 fase yaitu :
a. Fase hidup
di laut, yaitu pada saat telurnya menetas menjadi larva (leptocephali)
berbentuk seperti pita transparan.
b. Fase hidup
di daerah estuari, dimana larva telah berkembang menjadi elver atau “glass eel”
dengan cirri-ciri tubuh masih tembus pandang. Pada fase ini larva aktif
bermigrasi dari laut dalam ke arah estuari atau muara sungai mencari salinitas
yang lebih rendah, pada fase ini pigmentasi mulai berkembang.
c. Fase hidup
di sungai untuk tumbuh menjadi individu dewasa.
4.
Jenis-jenis ikan sidat
Sidat (eels) adalah
ikan dari famili Anguillidae. Ada sekitar 16 sd. 20 spesies sidat, yang
kesemuanya merupakan genus Anguilla. Di antaranya adalah
1.
Sidat Eropa (Anguilla anguilla);
2.
Sidat Jepang (Anguilla japonica),
3.
Sidat Amerika (Anguilla rostrata);
4.
Sidat sirip pendek (Anguilla australis),
5.
Sidat putih (Anguilla marmorata),
6.
Sidat loreng (Anguilla nebulosa),
7.
Sidat loreng India (Anguilla bengalensis bengalensis),
8.
Sidat loreng Afrika (Anguilla bengalensis labiata),
9.
Sidat sirip pendek Indonesia (Anguilla bicolor bicolor),
10.
sidat sirip pendek india (Anguilla bicolor pacifica),
11.
sidat sirip panjang Indonesia (Anguilla malgumora),
12.
sidat sirip panjang Sulawesi (Anguilla celebensis),
13.
sidat sirip panjang Selandia Baru (Anguilla dieffenbachii),
14.
sidat sirip panjang dataran tinggi (Anguilla interioris),
15.
sidat sirip panjang Polynesia (Anguilla megastoma),
16.
sidat sirip panjang Afrika (Anguilla mossambica),
17.
sidat sirip pendek pasifik atau sidat pasifik selatan (Anguilla obscura)
18.
sidat bintik sirip panjang atau sidat
sirip panjang Australia (Anguilla reinhardtii).
B.
BUDIDAYA
IKAN SIDAT
1.
Pembuatan kolam
Dalam pembuatan kolam harus diperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempercepat terhadap pertumbuhan dari ikan sidat sendiri diantaranya yaitu
suhu, bentuk kolam, kedalaman kolam, aliran air, ph, intensitas cahaya, dan
daerah disekitar kolam. Dalam pembesaran ikan sidat diusahakan agar suhu pada
media air untuk keangsungan hidup ika ini sekitar 180c-270, dalam kisaran suhu
tersebut ikan akan memiliki daya tahan yang
bagus dan memiliki nafsu makan yang tinggi. Selain itu ph juga sangat
berpengaruh untuk pertumbuhan ikan sidat ini. Untuk mendapat hasil yang terbaik
sebaiknya dalam kolam ini terdapat ph dlam kisaran 6,5-7,5.
Kolam budidaya untuk pembesaran ikan sidat terdapat bermacam-macam jenisnya
yaitu kolam jaring apung, kolam tanah dan kolam beton yang terbuat dari semen.
Air dalam kolam sebaiknya jernih dan terdapat lumutnya karena ikan sidat lebih
senang untuk bersembunyi dan bisa untuk sebagai makanan alami untuk ikan sidat
ini sendiri.
Pembuatan kolam untuk memelihara harus memenuhi berbagai persyaratan.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan itu antara yang lain: letak
tanah,keadaan tanah, luas kolam, bentuk kolam, dalam kolam, pematang, dasar
kolam, saluran pemasukan air,pintu pengeluaran atau monik,dan penggalian kolam
2.
Pemberian Pakan
Pemberian makanan kepada ikan adalah penting karena akan menentukan tinggi
rendahnya hasil. Selain makanan alami yang telah tersedia dengan sendirinya,
ikan-ikan yang kita pelihara harus pula diberi makanan tambahan. Jumlah rangsum
harian(makanan harian) adalah jumlah makanan yang diberikan dalam sehari
dibandingkan dengan berat badan ikan. Secara umum dikatakan bahwa ikan yang
semakin tua akan semakin kurang makanan yang diperlukannya. Makanan harian ini
diberikan 4-6 kali, yang diberikan mulai pagi dengan selang waktu ±3 jam dan
berakhir sore.
Pakan yang
diberikan adalah pakan buatan berbentuk pasta dengan kandungan : Protein
47,93%,Lemak 10,03%,Seratkasar 8,00%, BETN 8,32%,Abu 25,71%. Pakan diberikan
sebanyak 3% dari berat total ikan Konvensi pakan sebesar 1,96. Dengan konvensi
tersebut akan diperoleh laju perturnbuhan rata-rata 1,46`% dengan mortalitas
9,64 %.
3.
Masa Pemeliharaan dan Pemanenan
Pemeliharaan
Ikan Sidat pada kolam jaring apung, kolam tanah dan kolam beton selama 7 – 8
bulan, dan masa panen secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4
bulan. Ukuran Ikan Sidat yang, dipanen dapat mencapai ukuran. konsumsi yaitu
180 – 200 gram per ekor. Pemeliharaan ikan Sidat pada kolam keramba jaring
apung merupakan salah satu alternatif dalam rangka penganekaragaman budidaya
ikan pada kolam keramba jaring apung. Namun dalam penerapannya masih perlu
diperhatikan kondisi serta kualitas perairan umum yang dipergunakan.
Harga ikan
sidat sekarang jika ikan sidat utuh, harga per
kilogram hanya Rp 120.000 per kg, sedangkan untuk ikan sidat yang berukuran
lebih dari 1 kg, maka harganya mencapai Rp 170.000 per ekor.Sebagai gambaran,
harga ikan sidat berbentuk fillet dibanderol Rp 300.000 per
kilogram (kg) untuk pasar lokal. Untuk pasar ekspor harganya bisa lebih tinggi,
mencapai Rp 500.000 per kg atau naik 66,6%.Bibit sidat bisa dibeli dari harga
Rp 1,3 juta – Rp 2 juta per kilo. Satu kilo bibit bisa mendapatkan hingga 5
ribu ekor sidat. Apabila ikan satu kilo ikan sidat terdiri dari 5-6 ikan, dapat
didapatkan uang sekitar Rp 750.000.000,00.
4.
Potensi Bisnis Ikan Sidat
Sidat
memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi komoditi perikanan
unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi. Pada tahun 1995 permintaan
akan sidat mencapai 205.000 ton yang senilai dengan 3,1 milyar dollar Amerika
dan sebagian besar (92%) dihasilkan dari budidaya (Rovara dkk., 2007).
Sayangnya pasokan benih terus menurun secara drastis pada beberapa negara yang
teknik budidaya sidatnya sudah maju (Jepang, China, Taiwan, Itali dan Belanda).
Sebaliknya
Indonesia yang memiliki sidat dengan jenis yang cukup beragam belum
dimanfaatkan secara optimal. Kebanyakan sidat yang dipasarkan merupakan hasil
tangkapan dari alam. Sampai saat ini jumlah pembudidaya sidat masih sangat
terbatas, padahal potensi benih sidat (glass eel) di Indonesia cukup tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa antara jumlah produksi benih yang dihasilkan dari
alam belum sepadan dengan pemanfaatnnya untuk pembesaran. Dengan demikian perlu
diwaspadai karena kenyataan di lapangan justru permintaan ekspor terhadap benih
sidat (glass eel) semakin meningkat, misalnya dengan dalih untuk penelitian.
Saat ini pengkonsumsi
ikan sidat terbesar adalah negara Jepang dengan 150 ribu ton pertahun dari
total 250 ribu ton konsumsi ikan sidat di seluruh dunia. Namun produksi negari
sakura itu hanya 21 ribu ton per tahun dan sisanya dipenuhi dengan mengimpor
dari negara lain termasuk Indonesia (sebagian sangat kecil). Negara peng ekspor
sidat terbesar saat ini adalah Tiongkok, namun itupun masih sangat jauh dari
dari total kebutuhan dunia akan ikan sidat dan ditambah lagi saat ini ikan
sidat produksi Tiongkok mulai dijauhi karena banyak mengandung bahan kimia.
Harga ikan sidat yang mencapai 70 ribu / kg nya dan kebutuhan yang jauh
melebihi supplai tentu menjadikan bisnis pembesaran ikan sidat ini sebagai
salah satu bidang usaha yang sangat layak untuk dilirik. Sebagai gambaran
sederhana perhitungan bisnis pembesaran ikan sidat dengan modal awal 15 juta
bisa menghasilkan laba kotor hingga 13 juta dengan lama waktu 3 bulan.
5.
Kandungan Gizi dan Manfaat Daging
Ikan Sidat
a.
Kandungan gizi daging ikan sidat :
·
Vitamin B1 25 kali lipat dari susu
sapi
·
Vitamin B2 5 kali lipat dari susu
sapi
·
Vitamin A 45 kali lipat dari susu
sapi
·
Zinc (emas otak) 9 kali lipat dari
susu sapi
·
Asam lemak omega 3 tinggi, 10.9
gr/100 gr
·
Gizi tinggi, kaya protein, vitamin D
dan E serta asam amino lemak ganggang dan asam ribonukleat
·
DHA 1337 mg/100 gr
·
EPA 742 mg / 100 gr
·
Mempunyai rentang salinitas sangat
tinggi
b. Manfaat
daging ikan sidat :
·
Menurunkan kandungan lemak jahat
dalam darah.
·
Menghindari penyakit aterosklerosis
dan mengurangi keletihan.
·
Mendorong terbentuknya lemak fosfat
dan perkembangan otak besar.
·
Meningkatkan daya ingat.
·
Memperbaiki sirkulasi kapiler.
·
Mempertahankan tekanan darah normal.
·
Mengobati pembuluh darah otak, rabun
jauh, rabun dekat, glaukoma dan penyakit mata kering karena kelelahan.
·
Meningkatkan imunitas tubuh sebagai
antioksidan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Dalam siklus hidupnya, setelah
tumbuh dan berkembang dalam waktu yang panjang di perairan tawar sidat dewasa
yang lebih dikenal yellow eel berkembang menjadi silver eel (matang gonad) dan
selanjutnya silver eel akan bermigrasi ke perairan laut dalam untuk memijah.
2.
Cara budidaya ikan sidat
menjanjikan dikarenakan nilai ekonomi yang sangat tinggi, tetapi harus
diperhatikan tahapan-tahapan dalam budidaya ikan ini yaitu mulai penyediaan
kolam, pemberian pakan dan lama waktu untuk pembesaran dan waktu pemanenan.
3.
Potensi ikan sidat dalam
usaha perikanan di indonesia sangatlah tinggi dikarenakan ikan ini memiliki
nilai jual yang sanagt tinggi yaitu mulai dari Rp160.000,00 sampai Rp200.000,00
yang terdiri dari 5-6 ekor ikan.
4.
Ikan sidat
memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi komoditi perikanan
unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi.
B. SARAN
Dengan potensi ikan sidat yang cukup besar,
seharusnya perikanan ikan sidat di Indonesia harus lebih di optimalkan
pemanfaatannya. Pemanfaatan bisa dilakukan dalam segi pembudidayaan, dibuat
sebuah produk dan ide-ide lain yang harus dikembangkan lagi.
LAMPIRAN
Kolam Pemeliharaan Ikan Sidat |
Ikan Sidat |
Tingkat Pertumbuhan Ikan Sidat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar