LAPORAN
PENELITIAN
RESPIRASI
KAPASITAS PARU-PARU
DISUSUN
OLEH :
ILHAM KURNIAWAN (10)
RIZQIANA NURMALITA (25)
SHINTA AYU K (27)
ULUL ALBAB (29)
XI MIIA 1
SMA N 1 BATANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A.
Judul
Respirasi Kapasitas Paru-Paru
B.
Tujuan Kegiatan
Menghitung kapasitas vital paru-paru
C.
Landasan Teori
Dalam keadaan normal udara inspirasi
dan udara ekspirasi ±500 ml dan disebut volume udara pernapasan atau volume
tidal.volume tidaldapat beubah, tergantung aktivitas tubuh.dari 500ml udara
tersebut pada umumnya 350ml sampai di paru-paru,sedangkan 150ml hanya sampai ke
saluran pernapasan.Dengan menarik nafas dalam-dalam olahragawan dapat
menambahkan udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi 1500ml dan
menambahakan cadangan ekspirasi (udara suplementer) menjadi ±1500ml.sementara
itu ±1000ml udara sisa yang selalu ada di dalam paru-parutidak dapat di
ekspirasikan disebut udara residu.
Jumlah udara pernapasan kita antara
500ml-3500ml,yaitu 500ml volume tidal+1500ml udara suplementer dan 1500ml udara
koplementer.Jumlah udara pernapasan 3500ml inilah yang disebut kapasitas vital
paru-paru.Kapasitas vital seseorang tidak sama, ada yang mencapai ± 4000 ml
karena dapat menambah udara cadangan ekspirasi hingga 2000 ml tergantung dari
kondisi tubuh dan latihan pernapasan.
Kapasitas pital paru-paru ditambah
udara residu disebut kapasitas total. Alat untuk mengukur kapasitas paru-paru
disebut spiro meter. Kapsitas pital seorang lelaki sehat sekitar 3,5 liter
jenis penyakit tertentu seperti gangguan jantung, TBC, dan penomia dapat
menurunkan vital paru-paru.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FREKUENSI PERNAPASAN
Proses inspirasi dan ekskresi
berlangsung sebanyak 15-18 kali setiap menit tetapi frekuensi ini pada setiap
orang berbeda beda, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Umur
Untuk
mengetahui pengaruh umur terhadap frekuensi kita dapat membandingkan pernapasan
antara orang tua dengan anak-anak. Anak-anak frekuensi pernapasannya yang lebih
banyak karena anak-anak masih dalam usia pertumbuhan sehingga memerlukan banyak
energy oleh sebab itu kebutuhannya akan oksigen juga lebih banyak dari pada
orang.
2. Jenis kelamin
Frekuensi
pernapasan laki-laki lebih cepat dari pada perempuan karena laki-laki membutuhkan
banyak energi untuk beraktifitas, berarti semakin banyak pula oksigen yang
diambil dari udara hal ini terjadi karna lelaki umumnya beraktifitas lebih
banyak dari pada perempuan.
3. Suhu tubuh
Kebutuhan
energi dengan suhu tubuh berbanding lurus. Artinya semakin tinggi suhu tubuh
maka kebutuhan energy semakin banyak pula sehiingga kebutuhan oksigen semakin
banyak.
4. Posisi tubuh
Posisi tubuh
seseorang akan berpengaruh terhadap kebutuhan energinya orang yang berdiri
lebih banyak frekuensi pengambilan oksigen karena otot yang berkontraksi lebih
banyak sehingga memerlukan energi yang lebih banyak pula.
5. Kegiatan tubuh
Orang yang
melakukakan aktifitas kerja membutuhkan energy berarti semakin berat kerja nya
maka semakin banyak kebutuhan energinya sehingga frekuensi pernapasannya
semakin cepat.
D.
Alat dan Bahan
·
Balon
·
Penggaris
·
Meteran
·
Timbangan Badan
·
Kalkulator
E.
Langkah Kerja
a. Menghitung perkiraan kapasitas paru-paru
1. Menghitung luas permukaan tubuh menggunakan rumus :
2. Mengalikan hasil yang didapat dengan 2000 untuk laki-laki dan
2500 untuk perempuan.
3. Menulis hasil penghitungan pada tabel pengamatan.
b. Menghitung kapasitas vital paru-paru
1. Merenggangkan balon agar dapat mengembang dengan baik
2. Menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian meniupkan udara
tersebut ke dalam balon dalam satu kali tiup.
3. Menjepit ujung balon dengan jari agar angin tidak keluar
4. Mengukur diameter balon menggunakan penggaris, kemudian memasukkan
hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
5. Mengulangi langkah 2-3 sebanyak tiga kali
6. Mengkonversikan diameter yang dapat menjadi volume paru-paru
menggunakan grafik berikut
F.
Hasil Pengamatan
Percobaan
|
Kapasitas vital
|
Kapasitas vital perkiraan
|
||
Diameter balon
|
Volume sesuai grafik
|
Tinggi
|
163 cm
|
|
1
|
19 cm
|
3500 cm3
|
Berat
|
56 kg
|
2
|
21 cm
|
4500 cm3
|
Luas Permukaan
|
1,74 m2
|
3
|
22 cm
|
5500 cm3
|
Kapasitas vital
|
4360,8 cm3
|
Rata-rata
|
17,166 cm
|
4500 cm3
|
G.
Diskusi Pengamatan
1. Apa yang dimaksud dengan kapasitas vital paru-paru?
Jawaban
: Kapasitas vital paru-paru adalah total semua volume udara yang dapat
ditampung oleh paru-paru
2. Mengapa perlu dilakukan kapasitas vital paru-paru sampai tiga
kali pengulangan?
Jawaban
: Hal itu dikarenakan ;
1) Guna meminimalisir kesalahan
2) Guna menunjukkan bahwa aktivitas fisik mempengaruhi kapasitas
vital paru-paru
3. Bagaimana perbandingan antara kapasitas vital paru-paru hasil
praktik dengan kapasitas vital paru-paru yang dihitung menggunakan rumus?
Manakah yang lebih akurat?
Jawaban
: Menurut kami, lebih akurat penghitungan hasil praktik karena itu lebih
menunjukkan kepersonal dan sudah tidak umum lagi serta hasil praktik juga
menunjukkan kebiasaan seseorang serta kinerja paru-paru pun bisa menyesuaikan
kebiasaan orang tersebut.
4. Perkirakan hubungan kapasitas vital paru-paru orang yang
berprofesi sebagai atlet atau penyanyi dengan orang yang memiliki aktivitas
biasa saja. Manakah yang kapasitasnya lebih besar? Mengapa?
Jawaban
: Kapasitas vital paru-paru atlet atau penyanyi lebih besar daripada orang yang
memiliki aktivitas biasa saja karena mereka melakukan aktivitasnya membutuhkan
yang lebih banyak daripada orang biasa.
H.
Kesimpulan
1. Menurut teori, rata-rata kapasitas vital paru-paru seseorang
adalah 3500 ml atau 3500cc. Namun, menurut hasil pengamatan kami, rata-rata
kapasitas vital paru-paru yang kami dapatkan adalah sekitar 4000 cm3
sampai dengan 4500 cm3.
2. Banyak sedikitnya kapasitas vital paru-paru seseorang bergantung
pada beberapa faktor, yaitu :
a. Jenis Kelamin
b. Umur
c. Aktivitas yang dilakukan
d. Berat badan
e. Tinggi badan
f.
Kesehatan tubuh
Daftar Pustaka
1.
Safitri, Ririn dan
Sugiharto, Bowo. 2014. Biologi Peminatan Kelas XI. Surakarta: CV
Mediatama
makasih kak
BalasHapus